Membran Aeroelastik, mengubah Energi Angin menjadi Listrik

Humdinger, sebuah perusahaan yang hanya terdiri dari 6 orang, telah mengembangkan teknologi yang bisa dibilang baru dalam memanen energi angin. Alih-alih menggunakan teknologi turbin konvensional yang melibatkan bilah rotor dan gear box yang menambah besar dimensi, Humdinger memilih mengunakan membran Aeroelastik.

Jika dibandingkan dengan sistem yang berbasis Piezoelektrik, efisiensinya 10 kali lipat lebih baik. Daya listrik yang dihasilkan perangkat tersebut mencapat miliWatt tergantung dari kecepatan angin. Kecepatan angin terendah yang dibutuhkan adalah 3 meter per detik, sedangkan dengan kecepatan angin mencapat 5,5 meter per detik daya yang dibangkitkan sebesar 2 miliWatt.

Menurut Shawn Frayne, Presdir Humdinger, membran yang digunakan tidak akan mengalami deformasi ketika bergetar seperti halnya plastik biasa. Dan usia pakainya mencapat setidaknya 20 tahun. Yang menarik dari sistem Humdinger adalah harga produksi yang sangat murah karena penggunaan material yang sederhana.

Menurut Frayne, microBelt, membran yang digunakan mempunyai kisaran harga yang hampir sama dengan harga sebuah baterai. Sementara energi yang dihasilkannya sama dengan ratusan baterai sepanjang usia pakainya. Perangkat ini berukuran kecil, tapi mampu mensuplai listrik bagi sistem sensor nirkabel.